WELCOME TO THIS BLOG,THANKS FOR VISITING

Translate

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Sunday, April 14, 2013

MADU dan Rahasia kesehatan di kandungannya



Oleh : dr.Dina Evalina Gultom

HANYA dengan menyebut namanya, mungkin anda langsung melayangkan pikiran Anda ke cairan kental berwarna oranye-kekuningan berasa manis asam, yang tidak cuma nikmat diminum tapi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.

Ternyata, di balik cairan kental manis asam tersebut tersimpan sejuta rahasia kesehatan yang akan diungkapkan berikut ini.

Setiap1.000 g madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama dengan 50 butir telur atau 5,5751 susu, atau 1,680 kg daging. Madu memiliki nilai gizi yang baik untuk kesehatan. Khasiat madu sangat berkaitan dengan kandungan gulanya yang tinggi, yakni fruktosa 41persen, glukosa 35 persen,dan sukrosa 1,9 persen. Kadar protein dalam madu sendiri relatif kecil, sekitar 2,6persen.

Namun kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino essensial maupun non essensial. Serta unsur kandungan lainnya, seperti tepung sari ditambah berbagai enzim pencernaan. Belum lagi vitamin yang terdapat dalam madu yang beragam, antara lain vitamin B1, vitamin B2, B3, B6, dan vitamin C.

Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain Kalium, Natrium, Kalsium, Magnesium, Besi, Tembaga, Fosfor, dan Sulfur. Meskipun jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat dalam darah manusia. Madu juga mengandung zat antibiotik dimana kandungan ini merupakan salah satu keunikan madu.

Meski sama manisnya, perlakuan tubuh manusia terhadap madu yang manis itu berbeda dibandingkan dengan gula atau gula pasir. Madu dapat diproses langsung menjadi glukogen, sedangkan gula harus diproses terlebih dulu oleh enzim pen-cernaan di usus. Dengan demikian tubuh manusia bisa lebih cepat merasakan manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir.

Kandungan kalori madu 40 persen lebih rendah dibandingkan dengan gula pasir. Walau memberi energi yang besar, madu tidak menambah berat badan.

Karena molekul gula pada madu dapat berubah menjadi gula lain (misalnya fruktosa menjadi glukosa), madu mudah dicerna oleh perut yang paling sensitif sekalipun, meskipun memiliki kandungan asam yang tinggi. Madu dapat membantu usus dan ginjal untuk berfungsi lebih baik.

Jika dicampur dengan air hangat, madu dapat berdifusi ke dalam darah dalam waktu tujuh menit. Molekul gula bebasnya membuat otak berfungsi lebih baik karena otak merupakan pengkonsumsi gula terbesar.

Madu menyediakan banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan darah. Lebih jauh lagi ia membantu pembersihan darah dan peredaran darah sehingga berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah pembuluh kapiler dan arteriosklerosis.

Madu mengandung zat anti-biotik yang aktif melawan serangan berbagai patogen penyebab penyakit. Ada empat faktor yang bertanggung jawab terhadap aktivitas antibakteri pada madu.
Pertama, kadar gula madu yang tinggi akan menghambat per-tumbuhan bakteri sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang.
Kedua, tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan mengurangi pertumbuhan dan daya hidupnya sehingga bakteri tersebut mati. Ketiga, adanya senyawa radikal hidrogen pe-roksida yang bersifat dapat membunuh mikroorganisme patogen.
Dan faktor keempat, adanya senyawa organik yang bersifat antibakteri.
Senyawa organik tersebut tipenya bermacam-macam. Yang telah teridentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid, dan glikosida.

Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat “disembuhkan” dan dihambat dengan (minum) madu secara teratur antara lain : Penyakit lambung dan saluran pencernaan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA), batuk dan demam, penyakit jantung, hati, dan paru, penyakit-penyakit yang dapat mengganggu mata, telinga, dan syaraf.

Madu mengatasi gangguan pernapasan, terutama untuk mengusir dahak atau cairan yang menyumbat saluran pernapasan. Madu adalah desinfektan ringan, sehingga mampu menyembuhkan radang tenggorokan. Cairan manis ini juga bisa meningkatkan produksi cairan ludah yang dapat membantu mengatasi tenggorokan yang kering atau teritasi.
Madu juga dapat mengobati luka infeksi setelah operasi, borok, obat untuk terapi pasca operasi pasien kanker vulva, luka jahitan dan pencangkokan kulit. Sebagai obat luka, madu mampu menyerap air pada luka, sehingga mencegah infeksi dan memperbaiki jaringan dengan cepat. Madu menembus luka dalam sehingga juga membantu pembentukan butiran jaringan baru.

Konsumsi madu secara teratur memperkuat sel darah putih untuk melawan bakteri dan penyakit yang diakibatkan oleh virus. Madu kental dapat menghentikan pertumbuhan bakteri Candida alba. Madu yang mengencer hingga 40 persen menjadi bersifat baktericidal (pembunuh bakteri), sehingga mampu berperan sebagai anti bakteri dan anti jamur. Madu ampuh melawan Salmonella shigela, E. coli dan Vibrio cholera penyebab penyakit kolera yang telah merenggut jutaan penduduk dunia.

Madu juga dipercaya sebagai aprodisiak atau pembangkit gairah seksual. Madu dapat mengurangi efek yng ditimbulkan oleh racun. Madu bisa mengawetkan makanan. Kue-kue dengan menggunakan madu sebagai pengganti gula pasir akan lebih lama segarnya karena mengandung antibiotik alamiah. Madu yang bersifat penenang (sedatif) berguna juga untuk mengatasi ngompol pada anak-anak, disamping membuat tidur lebih nyenyak.

Dari beberapa hal itu, dapat disimpulkan bahwa madu bisa memberikan manfaat sangat penting dalam kehidupan manusia.

Berikut ini disampaikan tips hidup sehat dan sederhana dengan madu yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :

Ganti atau kurangkan penggunaan gula pasir dengan madu dalam penyediaaan mi-numan harian dan makanan. Disamping mendapatkan khasiat kesehatannya juga dapat menambah selera makan dengan keharumana madu.

Minumlah sesendok besar madu bersama segelas air hangat setiap pagi untuk kesegaran sepanjang hari.
Jika batuk atau kelelahan, minum satu atau dua sendok madu. Jangan dicampur dengan air. Untuk memulihkan tenaga, campurkan telur ayam kampung dengan sedikit madu, diaduk kemudian diminum.

Campurkan sedikit madu ke dalam minuman kanak-kanak, sehingga akan tidur dengan nyenyak. Sapukan madu pada bekas gigitan atau sengatan serangga untuk mempercepat penyembuhan luka.***

Gurun Sahara Dulunya adalah Tempat yang Hijau




Menurut penelitian, ternyata sekitar 6000 tahun lalu gurun Sahara adalah tempat yang dipenuhi tanaman atau dapat dikatakan sebagai tempat yang hijau.

Setelah bumi mendingin dan ditempati beberapa makhluk hidup, di daerah Afrika ada zaman yang disebut dengan African Humid Period. Pada masa itu, sebagian besar daratan Afrika menghijau karena ditumbuhi oleh beragam tanaman.

Namun, dikutip dari Live Science (05/04), setelah era African Humid Period atau juga disebut masa lembab Afrika, sekitar 6000 tahun lalu, sebagian besar wilayah Afrika menjadi kering karena tertutup oleh banyaknya pasir.

Para peneliti menjelaskan bahwa ada kemiripan antara pasir di daratan Afrika khususnya di gurun Sahara dengan yang sudah menjadi sendimen di samudera Atlantis.

Dari hasil kemiripan tersebut muncul sebuah pemikiran bahwa di akhir era African Humid Period, iklim di bumi sangat berdebu dan banyak pasir yang terbawa oleh angin.

Selain itu, perkiraan lainnya adalah ada kemungkinan arah angin terbesar berasal dari utara benua Afrika dan pasir-pasir yang terbawa banyak menumpuk di Sahara.

Dengan kurun waktu ribuan tahun, maka secara logika pasir-pasir tersebut juga akhirnya menutupi sebagian besar wilayah Sahara dan menjadikannya sebuah gurun tandus yang tak lagi hijau.

Menurut tulisan di Wikipedia, salah satu penyebab lain dari tandusnya Sahara karena di era es mencair, mata air yang menjadi sumber kehidupan hewan dan tumbuhan juga ikut menyusut.

Hal tersebut ditambah lagi dengan hembusan angin panas yang selama ribuan tahun menerpa daerah tersebut. Sedikit berbeda dengan penelitian di atas, menurut Wikipedia, Sahara menjadi daerah kering sekitar 13 ribu tahun lalu, sedangkan peneliti mengatakan bahwa Sahara akhirnya menjadi gurun pasir di akhir era African Humid Period (6000 tahun lalu).

Sayangnya, tidak dijelaskan kenapa Sahara saja yang akhirnya menjadi 'gudang pasir' sedangkan di daerah Afrika lainnya hanya terlihat tandus namun tidak sampai menjadi gurun.

sumber: http://www.merdeka.com/teknologi/sahara-dulunya-adalah-tempat-yang-hijau.html

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites