WELCOME TO THIS BLOG,THANKS FOR VISITING

Translate

This is default featured post 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured post 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Friday, September 6, 2013

Sejarah pertumbuhan dan perkembangan tradisi selamatan

          Sejak kapan mulai adanya tradisi selamatan di Indonesia ini. Sampai detik ini belum ada keterangan pasti, baik dari sejarah lisan maupun tulisan dari hasil penelitian yang dilakukan para sejarahwan. Namun hampir dapat disepakati bahwa timbulnya tradisi selamatan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh kondisi sosial budaya bangsa Indonesia, khususnya pengaruh dari kepercayaan yang telah lama dianut bangsa Indonesia. Menurut Drs. M. As'ad Thoha, kepercayaan bangsa Indonesia sebelum datangnya agama Islam memiliki empat macam bentuk kepercayaan yaitu Animisme,Dinamisme,Hinduisme dan Budhisme.

          Pengaruh kepercayaan Animisme, Dinamisme, Hinduisme dan Budhisme ini telah berlangsung lama dan cukup kuat, khususnya di Jawa dan juga pada beraneka ragam suku lain di berbagai daerah di Indonesia. Pengaruh kepercayaan ini mewarnai berbagai aktifitas kehidupan sosial,organisasi pemerintahan,struktur ekonomi dan sosial budaya hingga saat pada datangnya Islam di Indonesia.

          Menurut Marwati Djoened Poesponegoro, di Indonesia pada masa kedatangan dan penyebaran Islam terdapat keanekaragaman suku bangsa, organisasi pemerintahan, struktur ekonomi dan sosial budaya.Suku bangsa yang bertempat tinggal di pedalaman dilihat dari sudut Antropologi budaya belum banyak mengalami percampuran dengan budaya asing seperti India, Persia, Arab dan Eropa.Struktur sosial, ekonomi dan budaya agaknya statis di bandingkan dengan suku bangsa yang mendiami daerah pesisir utara Jawa. Mereka yang bertempat tinggal di pesisir lebih-lebih di kota, pelabuhan menunjukkan ciri fisik dan sosial budaya yang lebih berkembang dikarenakan sudah bercampur dengan budaya dari luar.

          Pengaruh kebudayaan yang di bawa oleh orang India terutama golongan Brahmana atau pendeta-pendeta agama Hindu dan Budha lebih meresap pada golongan elite dan bangsawan daripada masyarakat umum. Karena masyarakat umum yang jauh dari pusat kerajaan tetap hidup dalam kebudayaan aslinya

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites