Oleh : dr.Dina Evalina Gultom
HANYA dengan menyebut namanya, mungkin anda langsung melayangkan pikiran
Anda ke cairan kental berwarna oranye-kekuningan berasa manis asam, yang tidak
cuma nikmat diminum tapi juga memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.
Ternyata, di balik cairan kental manis asam tersebut tersimpan sejuta
rahasia kesehatan yang akan diungkapkan berikut ini.
Setiap1.000 g madu bernilai 3.280 kalori. Nilai kalori 1 kg madu sama
dengan 50 butir telur atau 5,5751 susu, atau 1,680 kg daging. Madu memiliki
nilai gizi yang baik untuk kesehatan. Khasiat madu sangat berkaitan dengan
kandungan gulanya yang tinggi, yakni fruktosa 41persen, glukosa 35 persen,dan
sukrosa 1,9 persen. Kadar protein dalam madu sendiri relatif kecil, sekitar
2,6persen.
Namun kandungan asam aminonya cukup beragam, baik asam amino essensial
maupun non essensial. Serta unsur kandungan lainnya, seperti tepung sari
ditambah berbagai enzim pencernaan. Belum lagi vitamin yang terdapat dalam madu
yang beragam, antara lain vitamin B1, vitamin B2, B3, B6, dan vitamin C.
Sementara mineral yang terkandung dalam madu antara lain Kalium,
Natrium, Kalsium, Magnesium, Besi, Tembaga, Fosfor, dan Sulfur. Meskipun
jumlahnya relatif sedikit, mineral madu merupakan sumber ideal bagi tubuh
manusia karena imbangan dan jumlah mineral madu mendekati yang terdapat dalam
darah manusia. Madu juga mengandung zat antibiotik dimana kandungan ini
merupakan salah satu keunikan madu.
Meski sama manisnya, perlakuan tubuh manusia terhadap madu yang manis
itu berbeda dibandingkan dengan gula atau gula pasir. Madu dapat diproses
langsung menjadi glukogen, sedangkan gula harus diproses terlebih dulu oleh
enzim pen-cernaan di usus. Dengan demikian tubuh manusia bisa lebih cepat
merasakan manfaat madu dibandingkan dengan gula pasir.
Kandungan kalori madu 40 persen lebih rendah dibandingkan dengan gula
pasir. Walau memberi energi yang besar, madu tidak menambah berat badan.
Karena molekul gula pada madu dapat berubah menjadi gula lain (misalnya
fruktosa menjadi glukosa), madu mudah dicerna oleh perut yang paling sensitif
sekalipun, meskipun memiliki kandungan asam yang tinggi. Madu dapat membantu
usus dan ginjal untuk berfungsi lebih baik.
Jika dicampur dengan air hangat, madu dapat berdifusi ke dalam darah
dalam waktu tujuh menit. Molekul gula bebasnya membuat otak berfungsi lebih
baik karena otak merupakan pengkonsumsi gula terbesar.
Madu menyediakan banyak energi yang dibutuhkan tubuh untuk pembentukan
darah. Lebih jauh lagi ia membantu pembersihan darah dan peredaran darah
sehingga berfungsi sebagai pelindung terhadap masalah pembuluh kapiler dan
arteriosklerosis.
Madu mengandung zat anti-biotik yang aktif melawan serangan berbagai
patogen penyebab penyakit. Ada empat faktor yang bertanggung jawab terhadap
aktivitas antibakteri pada madu.
Pertama, kadar gula madu yang tinggi akan menghambat per-tumbuhan
bakteri sehingga bakteri tidak dapat hidup dan berkembang.
Kedua, tingkat keasaman madu yang tinggi (pH 3.65) akan mengurangi
pertumbuhan dan daya hidupnya sehingga bakteri tersebut mati. Ketiga, adanya
senyawa radikal hidrogen pe-roksida yang bersifat dapat membunuh mikroorganisme
patogen.
Dan faktor keempat, adanya senyawa organik yang bersifat antibakteri.
Senyawa organik tersebut tipenya bermacam-macam. Yang telah
teridentifikasi antara lain seperti polyphenol, flavonoid, dan glikosida.
Beberapa penyakit infeksi berbagai patogen yang dapat “disembuhkan” dan
dihambat dengan (minum) madu secara teratur antara lain : Penyakit lambung dan
saluran pencernaan, penyakit kulit, infeksi saluran pernapasan akut (ISPA),
batuk dan demam, penyakit jantung, hati, dan paru, penyakit-penyakit yang dapat
mengganggu mata, telinga, dan syaraf.
Madu mengatasi gangguan pernapasan, terutama untuk mengusir dahak atau
cairan yang menyumbat saluran pernapasan. Madu adalah desinfektan ringan,
sehingga mampu menyembuhkan radang tenggorokan. Cairan manis ini juga bisa
meningkatkan produksi cairan ludah yang dapat membantu mengatasi tenggorokan
yang kering atau teritasi.
Madu juga dapat mengobati luka infeksi setelah operasi, borok, obat
untuk terapi pasca operasi pasien kanker vulva, luka jahitan dan pencangkokan
kulit. Sebagai obat luka, madu mampu menyerap air pada luka, sehingga mencegah
infeksi dan memperbaiki jaringan dengan cepat. Madu menembus luka dalam
sehingga juga membantu pembentukan butiran jaringan baru.
Konsumsi madu secara teratur memperkuat sel darah putih untuk melawan
bakteri dan penyakit yang diakibatkan oleh virus. Madu kental dapat
menghentikan pertumbuhan bakteri Candida alba. Madu yang mengencer hingga 40
persen menjadi bersifat baktericidal (pembunuh bakteri), sehingga mampu
berperan sebagai anti bakteri dan anti jamur. Madu ampuh melawan Salmonella
shigela, E. coli dan Vibrio cholera penyebab penyakit kolera yang telah
merenggut jutaan penduduk dunia.
Madu juga dipercaya sebagai aprodisiak atau pembangkit gairah seksual.
Madu dapat mengurangi efek yng ditimbulkan oleh racun. Madu bisa mengawetkan
makanan. Kue-kue dengan menggunakan madu sebagai pengganti gula pasir akan
lebih lama segarnya karena mengandung antibiotik alamiah. Madu yang bersifat
penenang (sedatif) berguna juga untuk mengatasi ngompol pada anak-anak,
disamping membuat tidur lebih nyenyak.
Dari beberapa hal itu, dapat disimpulkan bahwa madu bisa memberikan
manfaat sangat penting dalam kehidupan manusia.
Berikut ini disampaikan tips hidup sehat dan sederhana dengan madu yang
dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari :
Ganti atau kurangkan penggunaan gula pasir dengan madu dalam penyediaaan
mi-numan harian dan makanan. Disamping mendapatkan khasiat kesehatannya juga
dapat menambah selera makan dengan keharumana madu.
Minumlah sesendok besar madu bersama segelas air hangat setiap pagi
untuk kesegaran sepanjang hari.
Jika batuk atau kelelahan, minum satu atau dua sendok madu. Jangan
dicampur dengan air. Untuk memulihkan tenaga, campurkan telur ayam kampung
dengan sedikit madu, diaduk kemudian diminum.
Campurkan sedikit
madu ke dalam minuman kanak-kanak, sehingga akan tidur dengan nyenyak. Sapukan
madu pada bekas gigitan atau sengatan serangga untuk mempercepat penyembuhan
luka.***