WELCOME TO THIS BLOG,THANKS FOR VISITING

Translate

Sunday, August 19, 2012

Cerpen"Pengemis Wali"



Seorang lelaki bangkit mengemis di majelis Junaid.
”Lelaki itu benar-benar sehat” pikir Junaid.”
“Sebenarnya ia bisa untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.Namun mengapa ia mengemis,dan menghinakan dirinya sendiri?”
Malam itu, Junaid bermimpi diberi hidangan yang tertutup dan di suguhkan di hadapannya.
”Makanlah,”ia di tawari.
                Saat ia membuka penutup wadah hidangan,ia melihat lelaki pengemis tadi,terbaring mati didalam wadah itu.
”Aku tidak makan daging manusia,”protes Junaid.
”Lalu mengapa engkau berkata demikian di masjid kemarin?”ia di tanya.
Junaid akhirnya sadar bahwa ia bersalah telah menghujat di dalam hatinya,dan ia telah di tegur karena gunjingan di pikiran itu.
”Aku terbangun ketakutan.Akupun berwudlu dan shalat dua rakaat. Kemudian aku pergi mencari pengemis itu. Aku melihatnya di tepi Sungai Tigris, sedang mengumpulkan sisa-sisa sayuran yang di cuci orang-orang di sana, dan ia pun memakannya.
Lelaki itu mengangkat kepala, melihatku dan menyapaku,
“Junaid, apakah engkau telah bertobat atas pikiran-pikiranmu mengenaiku?”
“Ya, aku telah bertobat,”jawabku.
“Kalau begitu, pergilah.” “Dialah yang menerima tobat hamba-hamba-Nya. Kali ini jagalah pikiran-pikiranmu.” 





Sumber:Di kutip dari buku “Cahaya Sufi”


0 komentar:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites